5 Varian Mutasi Virus Corona yang Paling Mengkhawatirkan

29 Januari 2021

Sejak awal kemunculannya, virus SARS-CoV-2 telah beberapa kali mengalami mutasi minor. Dalam beberapa bulan terakhir beberapa varian mutasi baru tercatat muncul dengan cepat di wilayah geografis yang berbeda, seperti Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil, dan dalam beberapa kasus telah mengalahkan varian yang ada. Berikut adalah lima varian paling mengkhawatirkan berdasarkan urutan saat pertama kali ditemukan oleh peneliti.

  1. Varian 20A.EU1

Varian ini pertama kali teridentifikasi di Spanyol, mengandung mutasi yang disebut A222V pada ujung runcing tubuh virus. Bagian tubuh virus yang berbentuk runcing ini (protein spike) adalah komponen SARS-CoV-2 yang mengikat reseptor pada sel manusia yang disebut ACE2 dan membantu virus masuk dan menginfeksi sel tersebut. Protein spike juga merupakan bagian dari patogen yang menjadi target antibodi manusia saat mereka melawan infeksi. 

Berdasarkan hasil tes laboratorium, ternyata antibodi manusia sedikit kurang efektif dalam menetralkan virus dengan mutasi A222V. Hal tersebut yang menyebabkan varian 20A.EU1 menjadi varian yang dominan di Eropa hanya dalam beberapa bulan. Meskipun nampak lebih berbahaya, para ahli epidemiologi belum melihat bukti bahwa virus mutasi ini lebih menular dibandingkan virus awal.

  1. Varian B.1.1.7

Varian yang telah diperkirakan oleh para ilmuwan di Inggris akan lebih menular setidaknya 50 persen dibandingkan bentuk aslinya ini merupakan penyebab larangan perjalanan internasional dan lockdown yang lebih ketat di Inggris Raya. Varian B.1.1.7 mengandung 17 mutasi, beberapa ditemukan pada bagian protein spike. Salah satunya mutasi N501Y yang dapat membantu virus mengikat lebih erat pada reseptor sel ACE2 pada manusia.

  1. Varian B.1.351

Varian B.1.351 muncul hampir bersamaan dengan B.1.1.7 dan menyebar dengan cepat di Afrika Selatan. Sama halnya dengan B.1.1.7, B.1.351 mengandung mutasi N501Y, namun ada mutasi lain yang lebih mengkhawatirkan menurut para peneliti yaitu mutasi E484K. Perubahan genetik yang satu ini dapat membantu virus menghindari sistem kekebalan dan vaksin. 

  1. Varian B.1.1.28

Varian ini muncul di Brazil bersamaan dengan satu varian lain, VUI202101. Meskipun sama-sama memiliki mutasi E484K, para peneliti lebih khawatir dengan B.1.1.28 karena mengandung lebih banyak mutasi dan telah ditemukan di Jepang dan negara lain. Meskipun belum diketahui pasti penyebab mutasi varian ini, ada kemungkinan B.1.1.28 mengakumulasi mutasinya pada individu dengan gangguan sistem imun.

  1. Varian VUI202101

Varian ini yang muncul di Brazil bersamaan dengan varian B.1.1.28. Seperti yang telah dijelaskan di atas, varian VUI202101 memiliki mutasi E484K, namun tidak lebih berbahaya dari B.1.1.28. E484K adalah perubahan genetik pada virus yang dapat membantunya menghindari sistem kekebalan tubuh manusia bahkan vaksin. 

Meskipun kemunculan beberapa varian virus secara tiba-tiba cukup mengkhawatirkan, para peneliti mengatakan tidak ada bukti bahwa susunan genetik virus benar-benar berubah. Bentuk pencegahan penularan, termasuk vaksin, dapat tetap membantu melindungi tubuh dari serangan virus. Berdasarkan penjelasan di atas, sebagian besar mutasi virus tersebut memperkuat kemampuan melekat pada  ACE2.

Angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) adalah enzim yang menempel pada membran sel-sel di beberapa organ, seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal, dan usus. Salah satu langkah untuk memperkuat ACE2 adalah dengan mengkonsumsi suplemen herbal Rhea Health Tone secara rutin. Kandungan Rhea Health Tone dapat membantu tubuh melakukan regenerasi sel. Cukup teteskan 1 ml Rhea Health Tone di bawah lidah dengan pipet steril yang sudah disediakan dalam kemasan setiap pagi dan sore hari. dapatkan Rhea Health Tone di sini (Shopee , BliBli, Tokopedia)